Tips bepergian ke luar negeri dalam keadaan hamil

Standar

IMG20170404173126

Pengalaman ini saya tulis buat menjadi gambaran bagi bumil yang terpaksa (maupun tidak terpaksa 😜) bepergian ke luar negeri ataupun bepergian naik pesawat. Tentu banyak hal yang jadi pertanyaan dan kekhawatiran. Bagaimanapun kehamilan adalah masa-masa istimewa yang harus dijaga dengan baik.

Rencana umroh, rihlah ke mesir dan kehamilan.

Kehamilan saya ini bagi saya adalah berkah. Usia saya sudah 35 dan saya kira  sudah  tidak akan punya anak lagi. Alhamdulillah Alloh masih memberi kepercayaan memiliki anak lagi. Tentu kami sangat bahagia dan berupaya menjaga dengan baik.

Sementara itu kami merencakan umroh sangat jauh hari dan mestinya kami berangkat di bulan desember tahun lalu. Namun karena suatu hal kami terpaksa memundurkan rencana tersebut hingga akhir maret-awal april tahun ini. Tidak kami sangka ternyata saya sedang hamil dengan usia kehamilan 4,5 bulan saat berangkat umroh dan rihlah ini. Mulailah saya browsing2 dan konsultasi2 baik dengan dokter, agen perjalanan, teman2 yg biasa jadi pendamping jamaah umroh dsb. Prinsipnya mengumpulkan informasi sebanyaknya.

Beberapa hal spesifik yg saya siapkan dalam rangka perjalanan dalam keadaan hamil ini antara lain

1. Dokumen.

Persiapkan surat keterangan sehat dari dokter. Jika merasa perlu bawalah surat tersebut ke biro penterjemah bahasa asing resmi untuk mendapat salinanya dalam bahasa negara tujuan kita. Buat apa? Surat ini akan ditanyakan oleh maskapai penerbangan yg kita pakai baik penerbangan domestik maupun penerbangan antar negara dan juga loket imigrasi kadang menanyakan saat kita terlihat sedang hamil oleh petugas.

Secara umum mereka ini tidak mempermasalahkan kok. Apalagi pihak maskapai mereka butuh tau ini karena mereka mempersiapkan segala resiko penerbangan yang membawa penumpang hamil. Jadi bukan untuk mempersulit justru sedang memfasilitasi dengan baik. Karena itu saat check in jangan lupa laporkan kehamilan sehat ini ke petugas maskapai. Mungkin mereka akan meminta kita menandatangani dokumen2 keadaan kesehatan kita juga.

2. Persiapan fisik.

Pastikan diri kita dan janin kita sehat. Tanyakan pada dokter spesialis kandungan kepercayaan kita tentang apakah memungkinkan buat kita melakukan perjalanan ini. Dokter akan menganalisis dan memberi nasehat medis serta mungkin juga bekal obat2an penting.  Namun selain obat dokter pwesiapkan juga obat2an umum ya kayak minyak angin, kayu putih, vick vaporub atau sejenisnya, in haler, obat batuk dst. Saya mengalami alergi kulit gara2 makan ayam goreng(yg biasanya baik2 saja) sewaktu di madinah. Untunglah ada bedak cair caladin di bekal obat suami.

Disamping itu saya juga mempersiapkan beberap hal lainnya yakni korset hamil buat mengantisipasi dipakai pada perjalanan di darat pada wilayah bergelombang. Banyak kok tersedia di toko2 perlengkapan wanita. Saya beli kebetulan di gerai sorex MOG Malang.

Oiya untuk kenyamanan gantilah celana dalam yang khusus untuk hamil jadi ada wadah perut buncit kita agar tetap hangat dan nyaman.  Saya juga mempersiapkan BH yang satu ukuran lebih besar dari mengantisipasi usia kehamilan segini biasanya memang bertambah gemuk dan juga bertambah ukuran. Alhamdulillah sdh antisipasi ini dan terjadi. Maklum kalau jalan2 kan jadi doyan makan.

Ngomong2 soal doyan makan maka jika ada makanan khusus selama kehamilan termasuk susu khusus ibu hamil maka  bawalah yg agak banyak dengan packing se-ergonomis mungkin sebab di luar negeri mungkin tidak mudah mendapatnya.

3. Komunikasi pra perjalanan dengan kawan seperjalanan.

Saya bepergian dengan suami saja. Kami tidak menggunakan travel maupun jamaah ziarah umroh sebab saat merencanakan, membayar tiket dan juga booking hotel kami lakukan secara mandiri serta berniat jadi petualangan berdua saja. Semi-semi honeymoon lah 😜..  Gak taunya ternyata sudah keadaan hamil… 😂😂

Karenanya kami mendiskusikan segala kemungkinan termasuk kemungkinan jika salah satu dari kita capek trus pake bad mood alias uring2an, hahaha…    Jadi kami membuat kesepakatan apa dan bagaimananya. Pokoknya dijaga juga secara psikologis agar tetap senantiasa menyenangkan.

4. Jika situasi darurat.

Pastikan tau lokasi RS terdekat di tiap tujuan kita beserta nomor kontak gawat daruratnya. Lebih afdhol kita hubungi sahabat terdekat dg lokasi2 tujuan kita agar jika sewaktu waktu butuh tanya ini itu mereka juga akan membantu sebab tahu keberadaan kita di lokasi tujuan kita beserta keadaan kita yg sedang hamil.

Alhamdulillah perjalanan kami aman, nyaman, damai, menyenangkan dan bahagia.

Oke.. Semoga njenengan juga demikian. 😘😘😘… IMG_20170325_094345

 

 

Satu tanggapan »

  1. Ya Allah membaca tulisan ini membuat saya tertawa. Kenapa? Sebab tahun berikutnya saya masih hamil lagi.. 😅😅😅.
    Ini tulisan pas hamil kak hammad. Hammad usia 7 bulan saya hamil dek Arun yang saat ini sudah usia 8 bulan.

    Suka

Tinggalkan komentar